Dermotimes.id,Opini-Berbicara mengenai Universitas Muhammadiyah Malang maka jangan sampai kita untuk tidak mengetahui salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa (UMM) yaitu Kuliah Ahad Subuh (KAS) yang merupakan bagian dari program AIK non-reguler yang juga menjadi bagian dalam penilaian mata kuliah AIK bagi mereka yang sedang memprogramkan matakuliah ini. Kuliah Ahad Subuh ini dilaksanakan di Masjid AR Fachrudin sebagaimana telah menjadi pusat dakwah Muhammadiyah dan pusat kegiatan keislaman bagi seluruh sivitas akademika maupun masyarakat yang berada di Malang raya. Kegiatan KAS ini sudah ada sejak beberapa tahun terakhir dan sudah menjadi ciri khas yang dimiliki oleh UMM. Tujuan dari KAS ini tak lain untuk merealisakan nilai-nilai atau menyebarkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan sebagai mahasiswa.
Topik dalam pembahasan KAS ini selalu berbeda-beda namun tujuan utamanya pembahasannya tidak lain adalah menyangkut bagaimana kita sebagai seorang mahasiswa mampu untuk menjadi seorang manusia sadar akan pentingnya untuk selalu memperbaiki diri untuk mencapai kesempurnaan. Pada KAS yang dilaksanakan pada hari minggu ini membahas mengenai (kepoloporan perempuan dalam meneguhkan nilai-nilai dalam keislaman) narasumber pada KAS kali ini merupakan Ketua Umum Aisiah Jawa Timur yaitu ibunda Dra. Ruhmini Amar, M,A.P. Peloporan perumpuan merupakan sebuah upaya maksimal dalam mengembangkan potensi diri guna dapat mengatur serta merintis diri dalam melakukan terobosan-terobosan dan juga agar dapat menjawab tantangan-tantangan serta memberikan solusi. beliau juga menjelaskan empat perempuan yang dimuliakan Allah antara lain, Khadijah, Asiyah, Maryam, serta Aisyah. Dikarenakan kepatuhan serta ketaatannya terhadap Allah SWT. Selain itu beliau menjelaskan bagaimana seorang perempuan diberikan hak untuk berpendapat mengenai keresahannya di zaman nabi Muhammad SAW. Kemudian juga ia menjelaskan bagaimana keterlibatan seorang perempuan dalam memperjuangkan kemerdakaan ataupun memperjuangkan hak-hak perempuan pasca kemerdekaan Indonesia.
Tokoh perempuan itu diantaranya RA, Kartini yang anekdotnya yang sangat fenomenal “ yaitu habislah gelap terbitlah terang” anekdot ini adalah sebuah ungkapan oleh Kartini bahwa perempuan bukanlah seorang yang hanya memikirkan sumur, dapur, melahirkan, tetapi disini Kartini mengabarkan bahwa perumputan bukanlah demikian melainkan perempuan dapat pendidikan, dapat berpolitik, dapat menentukan kemauannya berdasarkan atas pikirannya. Cut Nyak Dien seorang pahlawan perempuan yang berjuang melawan penjajah atau colonial cut nyakden tidak gentar atau bahkan mundur dengan serbuan peluruh yang datang, melainkan Cuk Nyak Den tetap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia sampai meninggal di medan pertempuran. Selain itu Nyai walidah istri dari KH. Ahmad Dahlan yang memperjuangkan agar adanya surat pernikaan agar perumpuan dapat mendapatkan hak-haknya sebagai seorang istri, sebab di waktu itu seorang laki-laki banyak meninggalkan istrinya dan kemudian menikah lagi. Oleh karena itu perjuangan tersebut menandakan kepedulian nyai walidah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Penjelasan diatas mengambarkan bagaimana kehebatan perempuan pada waktu itu untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan juga menggambarkan bahwa perempuan bukanlah makhluk yang lemah baik fisik maupun psikis. Namun menjadi sebuah pertanyaan bagi kita kenapa pada hari ini selalu mendengar stigma perempuan tidak bisa apa-apa, apakah benar stigma tersebut? mengutip dari buku Pram Mudiatno yang berjudul gadis pantai mengatakan bahwa stigma itu ditimbulkan oleh feodalisme laki-laki Jawa, maka jika kita tafsirkan secara spesifik ketidak inginan seorang laki-laki akan seorang perempuan sama dengan dirinya apalagi sampai lebih tinggi darinya, oleh sebab itulah stigma itu dijadikan dogma oleh laki-laki untuk mengekang serta menindas seorang perempuan, akibatnya ketika kita melihat seorang perempuan direndahkan ditindas oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan menganggap hal tersebut wajar-wajar saja. Padahal di dalam Al-Qur’an telah menjajelaskan hakekat manusia dan perempuan. Q.S. Al-Mukminin:12-14; “Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal dari tanah. kemudian kami jadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (Rahim) kemudian , air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kamu bungkus dengan daging. Kemudian; kamu jadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. kemudian dalam Q.S. Al-Naml:33 “mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu: Maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan” maka jika kita maknai perempuan juga memiliki peranan serta pengaruh yang sangat luar biasa dalam pergerakan atau perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan ini, selain itu Mohammad Hatta mengatakan mendidik satu perempuan sama halnya dengan mendidik satu bangsa sedangkan mendidik satu laki-laki sama halnya mendidik satu keluarga, sebab kodrat perempuan diberikan Rahim dari Rahim itulah lahir penerus-penerus bangsa. Maka dari itu perempuan merupuan merupakan ujung tombak lahirnya generasi hebat. kemudian juga beliau menyampaikan bahwa dalam ruangan ini perempuan di belakang sedangkan laki-laki didepan bukanlah merupakan sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan melainkan Allah memberikan amanah kepada laki-laki untuk menguatkan aqidah perempuan dan memberikan pengayoman membikin jalan yang baik bagi perempuan. Sebab laki-laki merupakan sebagai estafet Nabi dalam membimbing perempuan.
Penjelasan materi ibunda Dra. Rukmini ini saya sangat terpukau dan senang sekali telah diberikan ilmu oleh beliau, namun ada hal yang ganjal bagi pikiran saya yaitu ketika saya ingin pulang tidak sengaja melihat ketempat parkir dan adanya penarikan parkir lalu saya bingung dan terheran-heran apa maksud adanya penarikan uang parkir tersebut bukankah itu merupakan parkir gratis bagi mahasiswa, kemudian apabila itu memang harus banyar bukannya KAS ini merupakan bagian dari Matakuliah yang wajib bagi mahasiswa yang memprogramkannya. lalu saya merenungkan dan mempertanyaan kemakah uang hasil parkir yang kira-kira bisa mencapai 2 juta tersebut lari?
Penulis : Ahmad Ferdiansyah, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMM 2022
Gapapa cuman seribu parkirnya, itung-itung sedekah jadi ikhlasin aja gaperlu dipermasalahkan.